
Seperti dilansir oleh AFP, Sabtu (28/7/2012), Holmes diketahui berkonsultasi dengan seorang psikiater bernama Lynne Fenton. Fenton sendiri diketahui mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado dan mengepalai Divisi Layanan Kesehatan Mental Mahasiswa di universitas tersebut. Dosen perempuan ini pernah melakukan penelitian khusus tentang schizophrenia dan sejumlah gangguan kejiwaan lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh jaksa penuntut umum yang mendapat akses terhadap 'paket' yang dikirim Holmes ke sang psikiater sebelum beraksi. Dalam paket tersebut, Holmes mengirimkan sebuah catatan yang berisi soal rencana detail dan ilustrasi rencananya untuk menghabisi banyak orang pada 20 Juli lalu. Paket tersebut diduga diterima oleh sang psikiater beberapa saat sebelum Holmes beraksi.
Namun sayangnya, tidak dijelaskan lebih lanjut soal konsultasi Holmes dengan Fenton. Tidak diketahui sudah berapa lama Holmes berkonsultasi dan apakah Fenton memang khusus menangani Holmes atas gangguan kejiwaan yang dideritanya.
Hal ini mendapat protes dari pengacara Holmes, yang menyatakan tidak seharusnya isi 'paket' tersebut digunakan sebagai bukti dalam persidangan. Menurut pengacara Holmes, komunikasi antara kliennya dengan sang psikiater tidak bisa diumbar ke publik karena 'dilindungi'.
Tapi disebutkan dalam arsip pengadilan, bahwa Holmes memang merupakan pasien psikiatri dari Fenton.
Holmes yang sempat mengambil program doktoral khusus ilmu saraf di Universitas Colorado ini, memang dicurigai menderita gangguan kejiwaan. Saat ditangkap oleh polisi, Holmes terlihat tak menyesal sama sekali dan mengaku dirinya sebagai 'The Joker'. Dijadwalkan Holmes akan kembali menjalani persidangan pada Senin (30/7) mendatang.
Dalam insiden tragis yang terjadi saat pemutaran perdana film Batman "The Dark Knight Rises" di Aurora, Colorado, Amerika Serikat pada Kamis, 19 Juli tengah malam waktu setempat, Holmes menebar teror maut dengan menembaki para pengunjung bioskop secara membabi-buta. Sebanyak 12 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, termasuk 3 WNI dalam peristiwa mengerikan itu. Belum diketahui pasti motif perbuatan keji Holmes, pria berumur 24 tahun yang dikenal sebagai penyendiri tersebut.
(nvc/gah)
Kamu baru saja membaca artikel yang berkategori News
dengan judul Sebelum Beraksi, 'The Joker' Sempat Konsultasi dengan Psikiater. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://qendorr.blogspot.com/2012/07/sebelum-beraksi-joker-sempat-konsultasi.html. Terima kasih Cuy :D!
Dibuat oleh:
Ilham Hadiwijaya - Sabtu, 28 Juli 2012
Belum ada komentar untuk "Sebelum Beraksi, 'The Joker' Sempat Konsultasi dengan Psikiater"